1. Proses
Pembentukkan Minyak Bumi
Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industry,
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi (bahasa inggris : petroleum, dari bahasa latin :
petrus – karang dan oleum – minyak). Dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah
suatu cairan kental yang berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang
mudah terbakar dan berbau kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi
dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun
hewan. Sisa-sisa organisme itu mengendap didasar lautan, kemudian tertutup
lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya
menjadi minyak dan gas.
Minyak dan
gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu
karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain,
kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh suatu lapisan yang kedap. Walaupun
minyak bumi dan gas alam terbentuk didasar lautan, banyak sumber minyak dan gas
yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi,
sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
2. Kompisisi
minyak bumi
Minyak bumi merupakan komoditil hasil tambang yang
sangat besar peranannya dalam perekonomian Indonesia. Minyak bumi merupakan
campuran dari berbagai senyawa. Penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon,
terutama alkane, sikloalkana, dan senyawa aromatis. Komponen penyusun minyak
bumi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Senyawa
|
Jumlah (persentase)
|
Contoh
|
Hidrokarbon
|
90-90%
|
Alkana, sikloalkana, aromatis
|
Senyawa Belerang
|
0,1-7%
|
Tioalkana (R – S – R
Alkanatiol (R – S – H)
|
Senyawa Nitrogen
|
0,01-0,9%
|
Pirol (C4H5N)
|
Senyawa Oksigen
|
0,01-0,4%
|
Asam Karboksilat (RCOOH)
|
Organo Logam
|
Sangat kecil
|
Senyawa Logam Nikell
|
3. Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak
mentah berwujud cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan.
Agar dapat dimanfaatkan minyak bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu.
Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak melalui dua tahap.
Pengolahan tahap pertama dilakukan dengan cara destilasi bertingkat dan
pengolahan tahap kedua dilakukan dengan berbagai cara.
a.
Pengolahan
minyak bumi tahap pertama
Pengolahan minyak bumi tahap
pertama dilakukan dengan destilasi bertingkat, yaitu proses destilasi
berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Hasil pada proses destilasi bertingkat ini meliputi:
1)
Fraksi
pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal
dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas).
2)
Fraksi
kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensisn (premium) atau bahan
petrokimia lain.
3)
Fraksi
ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin dan avtur.
4)
Fraksi
keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel
5)
Fraksi
kelima atau bisa disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan
dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon
lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
b.
Pengolahan
minyak bumi tahap kedua
1)
Perengkahan
: pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa
hidrokarbon yang meliputi : pemecahan rantai, alkilasi, polimerisasi, reformasi
dan isomerisasi.
2)
Proses
ekstraksi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan
hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3)
Proses
kristalisasi : proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya.
4)
Pembersihan
dan kontaminasi : pada proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering
terjadi kontaminasi. Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara
menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
Beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan
kegunaannya
Titik Didih
|
Jumlah Atom Karbon
|
Kegunaan
|
< 200C
|
C1-C4
|
Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG
|
20-600C
|
C5-C6
|
Dikenal
seebagai petroleum eter
|
60-1000C
|
C6-C7
|
Ligrolin atau nafta
|
40-2000C
|
C5-C10
|
Bensin
|
175-3250C
|
C12-C18
|
Kerosin dan Bahan Bakar Jet
|
250-4000C
|
C12
ke atas
|
Solar dan
minyak diesel
|
Zat Cair
|
C20 ke atas
|
Oli dan Pelumas
|
Zat Padat
|
C20
ke atas
|
Lilin Parafin
dan aspal ter
|
4. Bensin
Bensin atau
sering disebut gasoline premium terdiri dari campuran isomer heptane dan
oktana. Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai
bahan bakar mesin dan kendaraan bermotor.
Mutu bensin
ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin. Bensin yang baik
tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan pada mesin terjadi
jika bensin terbakar tidak pada saat yang tepat sehingga akan mengganggu
gerakan piston pada mesin.
Berdasarkan
penelitian, bensin merupakan campuran dari berbagai macam senyawa hidrokarbon.
Oleh karena itu, dilakukan peneltian untuk menentukan senyawa manakah yang
paling efektif digunakan sebagai standard dalam menentukan mutu bensin.
Penelitian umumnya dilakukan dengan membuat suatu bensin standard, yaitu bensin
yang dibuat dari senyawa n-heptana dan isooktana (2.2.4-trimetil pentane).
Angka yang digunakan untuk menunjukkan mutu bensin ini disebut angka oktan atau
bilangan oktan. Semakin tinggi angka oktan bensin, semakin baik mutu bensin
tersebut
5. Dampak
Pembakaran Bahan Bakar
Pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan
gas-gas sisa pembakaran. Kandungan utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon,
serta sedikit senyawa belerang, nitrogen, dan oksigen. Pembakaran sempurna
hidrokarbon dalam minyak vumi menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Sementara itu, pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan partikel padat yang
dikenal dengan asap dan berisi. Butiran-butiran halus dari karbon (jelaga),
karbon monoksida, karbon dioksida, dan uap air.
Bensin
merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya
adalah oktana. Jika bensin dibakar sempurna, akan terjadi reaksi :
Jika kita memperhatikan reaksi pembakaran sempurna (reaksi 1) dan tidak
sempurna (reaksi 2 dan 3), dapat disimpulkan bahwa pembakaran dapat berlangsung
sempurna atau tidak, ditentukan oleh perbandingan jumlah bensin dengan volume
gas oksigen. Semakin terbatas jumlah oksigen, semakin tidak sempurna pembakaran
yang terjadi, dan semakin banyak jelaga yang dihasilkan. Gas karbon dioksida
merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global,
sedangkan gas karbon monoksida adalah
gas beracun yang tidak berbau dan tidak berasa. Di dalam tubuh, gas karbon monoksida
akan berikatan dengan hemoglobin sehingga mengganggu fungsi hemoglobin dalam
mengikat oksigen. Akibatnya, pada kadar tertentu dapat menyebabkan kematian.
Sementara itu, jelaga merupakan serbuk halus dari karbon yang jika terhirup
dapat merusak alat pernapasan.
6. Hidrokarbon
dalam Kehidupan sehari-hari
Minyakdan
gas bumi merupakan bahan industry kimia
yang penting, karena darinya diperoleh berbagai produk yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas
bumi disebut petrokimia. Berikut ini adalah beberapa hidrokarbon yang digunakan
dalam pembuatan produk yang banyak kita temui sehari-hari
a.
Polietilena
Polietilena
adalah plastic yang diproduksi. Plastic polietilena antara lain digunakan
sebagai kantong plastik. Pembentukkan polietilena dari etilena merupakan reaksi
polimerisasi :
nCH2 = CH2 → (- CH2 - CH2 -)n
b.
Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal
sebagai alkohol. Etanol digunakan untuk bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai
produk lain, misalnya asam asetat. Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi
sebagai berikut .
CH2 = CH2 + H2O →CH3- CH2OH (Adisi)
c.
Butadiene
Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar
butadiene antara lain :
1) Karet sintesis dan neoprene
2)
Nilon
d.
Benzena
Umumnya,
benzena diubah dahulu menjadi stirena, kumena, dan sikloheksana sebelum
diproses menghasilkan suatu produk.
1)
Stirena
digunakan untuk membuat karet sintesis
2)
Kumena
digunakan untuk membuat fenol
3)
Sikloheksana
digunakan terutama untuk membuat nilon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar